Pdt. Marianus T. Waang
KH
Minggu XI – Matius 1:18-25
|
|
Minggu, 26
April 2020
Ibadah rumah
kelima
|
Jemaat
Tuhan Yesus Kristus! Minggu ini kita akan belajar
mengenal Yesus lebih dalam lagi melalui KH (Katekismus Heiderlberg).
KH terdiri atas 52
Minggu; dan terbagi dalam 3 bagian besar: 1) Dosa dan sengsara kita (minggu
2-4); 2)
Kelepasan
Manusia (minggu 5-31); 3) Ucapan Syukur karena kelepasan
kita (minggu 32-52). Semua yang dibahas dalam 52 minggu ini diperinci lagi
dalam 129 pertanyaan dan jawaban.
Minggu
ini kita belajar Minggu XI: pertanyaan-jawaban 29 dan 30. Kita akan membahasnya
dengan tema: Aku tahu Yesus: TUHAN Penyelamatku satu-satunya dari dosa!
Pertanyaan
29 berbunyi: mengapa Anak Allah dinamakan Yesus yang artinya Juruselamat?
Dua
alasan mengapa Anak Allah dinamakan Yesus ini sudah jelas. Karena itu kita
tidak akan membahasnya secara panjang lebar. Kita selamat dari hukuman kekal
karena dosa oleh perkerjaan penebusan Kristus.
Dalam
khotbah ini, kita akan melihat mengapa Yesus sanggup melepaskan kita dari
dosa dan mengapa Dia sendiri cukup; tidak perlu lagi orang lain, siapa pun dia.
Kedua pertanyaan akan kita jawab dengan membahas arti dari nama Yesus.
Jemaat
Tuhan Yesus Kristus! Nama Yesus bukan pemberian Yusuf
dan Maria. Itu adalah pemberian langsung dari Allah. Ketika Yusuf sedang
berpikir untuk menceraikan Maria, Tuhan mencegahnya. Tuhan mengutus malaikat
kepada Yusuf untuk memberitahukan dari mana asal atau siapa Anak itu dan
nama yang harus diberikan kepadaNya: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah
dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka"
(Mat 1:20-21). Asal Anak itu adalah Roh Kudus dan namaNya ialah Yesus.
Yesus
adalah kata Yunani. Kata Ibraninya adalah Yosua atau Yehoshua. Dalam bahasa
Indonesia, Yesus artinya Juruselamat. Juru adalah seseorang yang ahli dalam
bidangnya. Jadi jika Yesus disebut Juruselamat artinya Yesus adalah orang yang
ahli dalam hal menyelamatkan. Ini tentu arti yang baik. Tetapi arti ini kurang
tepat menjelaskan siapa Yesus sesungguhnya. Lebih baik kita melihat arti nama
Yesus bukan dari bahasa Yunani meliankan dari bahasa Ibrani, yaitu Yehoshua. Yehoshua
berarti YHWH menyelamatkan.
Inilah Yesus! Dia bukan manusia seperti kita, yang
kebetulan memiliki kemampuan untuk menyelamatkan dan karena itu – berdasarkan
kemampuan itu – kita menyebutNya Juruselamat. Sama seperti seseorang yang
memiliki kemampuan memasak kita sebut jurumasak, atau mengemudi kita sebut
jurumudi, atau merawat orang sakit kita sebut jururawat. Bukan! Dia adalah
YHWH. Dan karena Dia itu YHWH maka Dia dapat menyelamatkan kita! Yang bukan YHWH,
tidak mungkin dapat menyelamatkan manusia.
Tetapi
YHWH itu siapa? Ya, TUHAN. Okay, tetapi TUHAN yang mana? Ya, TUHAN, yang adalah
Allah Abraham, Isak dan Yakub. Jadi, Yesus bukan sekadar Juru atau Tukang
selamat. Ia adalah TUHAN yang menyelamatkan.
Dari
mana atau dari apa Yesus menyelamatkan kita? Dari dosa!
Dosa
manusia yang keji telah menempatkannya di bawa kekuasaan Iblis. Dosa adalah
tali kekang Iblis, yang demikian kuat sehingga tidak dapat diputuskan oleh kita
sendiri atau oleh siapapun dengan cara dan alat pun. Dengan tali ini, Iblis
mengendalikan kita sesuka-sukanya, sama seperti seorang penunggang kuda
mengendalikan kudanya sesuka-sukanya. Tidak ada satu orang manusia, sehebat apa
pun dia, yang dapat membebaskan dirinya sendiri apalagi orang lain dari kekang
dosa di tangan Iblis. Hanya DIA, yakni Allah, yang pernah melemparkan Iblis dari sorga ke
bumi, yang sanggup mengalahkan Iblis dan menghancurkan kekang dosa itu. Dia
itulah Yesus!
Tetapi
apakah Yesus sendiri memang sanggup menyelamatkan kita? Bukankah jika kekang
dosa itu sangat kuat, maka diperlukan kerja sama lebih dari satu orang?
Tidak
perlu! Dia
sendiri sudah cukup! Karena Dia adalah TUHAN. TUHAN sendirilah yang
telah mengambil rupa manusia dan menamakan diriNya sendiri Yesus. Jadi nama ini
bukan asal nama. Nama ini memperlihatkan siapa sesungguhnya Dia, yakni YHWH.
Karena Dia TUHAN, maka kita tidak memerlukan lagi orang lain, sesuci, sekudus
atau sekuat apa pun dia, untuk menolong kita mendapatkan keselamatan.
Pertanyaan
30 dari KH M11 menyatakan hal ini dengan jelas. Bahkan disebutkan di sana bahwa
siapa yang, di samping percaya kepada Yesus, mencari lagi bantuan keselamatan
dari orang kudus atau dari dirinya sendiri – melalui perbuatan baiknya –
sebenarnya bukan orang percaya.
Latar
belakang dari pertanyaan dan jawaban 30 adalah ajaran gereja Roma Katolik bahwa
‘orang-orang kudus’ seperti Maria telah melakukan begitu banyak perbuatan baik
sehingga mereka dapat ikut bekerja bagi keselamatan kita.
Ajaran
semacam ini memberikan kesimpulan: 1) korban Kristus tidak cukup untuk
keselamatan kita sehingga perlu bantuan kita. 2) keselamatan kita bukan
anugerah atau pemberian dari Allah melainkan kerjasama antara Allah dan
manusia.
Jemaat Tuhan Yesus Kristus! Alkitab
tidak pernah mengajarkan hal yang demikian. Alkitab tidak pernah mengajarkan
bahwa korban Kristus adalah penyempurna usaha dan kesalehan kita untuk selamat
dari hukuman kekal. Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa Allah memang mau
menyelamatkan manusia, tetapi Allah memerlukan bantuan orang-orang kudus yang
saleh dan telah melakukan banyak kebaikan. Usaha dan kesalehan manusia tidak
bernilai apa-apa dalam kaitannya dengan pengampunan dosa kita oleh Allah.
Alkitab
Jelas mengatakan bahwa tidak ada satu manusia pun di bawah kolong langit ini
yang benar (Rm. 3). Bahkan kesalehan atau kekudusan manusia nilainya sama
dengan kain kotor di hadapan Tuhan: “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan
segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti
daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin”
(Yes. 64:6). Karena
itu kita semua memerlukan Yesus. Tanpa kecuali.
Iblis
tahu hal ini dengan baik. Dan dia berjuang sekuat-kuatnya untuk menipu manusia
dengan berbagai cara, dari yang halus hingga yang kasar. Usaha yang halus
adalah menipu manusia dengan ajaran yang kelihatan benar dan masuk akal.
Mengajarkan bahwa perbuatan baik orang-orang kudus dan saleh diperhitungkan Allah
sangat bagus dan masuk akal bukan? Benar. Tetapi inilah salah satu contoh cara
kerja Iblis yang halus itu. Ia berusaha mencekoki kita dengan ajaran yang
kelihatan benar, tetapi menyesatkan.
Ada
juga cara yang kasar, yakni dengan menimbulkan kebencian yang dalam terhadap Yesus
dan pengikutNya. Ia telah melakukan itu sejak zaman Yesus di bumi. Dan
perhatikan: orang-orang yang ditunggangi Iblis untuk menebar kebencian itu bukanlah
orang tidak beragama. Ketika berdiskusi dengan orang-orang Farisi yang mengaku
bahwa Abraham adalah bapak mereka, Yesus berkata bahwa jika benar mereka adalah
anak-anak Abraham, seharusnya mereka mendengar dan percaya kepadaNya. Dan
Ketika orang-orang Farisi mengatakan bahwa Allah adalah Bapa mereka, Yesus
dengan tegas berkata: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan
mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. …. Apakah sebabnya kamu
tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta” (Yoh 8:42-44).
Jadi siapakah bapak dari orang-orang beragama yang
membenci dan menolak Yesus itu? IBLIS! Dari ayat-ayat ini jelas bahwa mendorong
manusia untuk membenci Yesus adalah perkerjaan Iblis. Tujuannya satu, entah
dengan cara halus atau kasar: menjauhkan manusia dari iman kepada Kristus
sebagai satu-satunya Penyelamat manusia dari dosa.
Jemaat Tuhan Yesus Kristus! KH M11 sangat jelas mengajarkan kepada kita bahwa
Allah telah menyediakan Penyelamat bagi kita. Penyelamat itu ialah Yesus! Hanya
Dia; tidak ada yang lain. Semua orang yang tidak percaya kepadaNya akan mati
dalam dosa mereka, sesaleh, setaat dan sekudus apa pun mereka. Yesus mengatakan
hal ini dengan tegas: "…; sebab
jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu"
(Yoh 8:23-24 ITB). Siapa pun yang mengajarkan bahwa orang-orang kudus dan saleh
dapat menolong manusia untuk selamat, akan mati dalam dosa mereka. Dosa apa
itu? Dosa itu ialah mengurangi atau merendahkan nilai korban Kristus di
Golgota. Keselamatan manusia tersedia hanya, hanya dan hanya melalui
Yesus!
Karena kenyataan inilah, maka Petrus
dengan lantang berseru di hadapan Mahkamah Agama yang mengadilinya bahwa di
bawah kolang langit ini hanya ada satu nama, yang telah diberkan kepada
manusia. Hanya melalui nama itu semua manusia diselamatkan. Nama itu ialah
Yesus. Tidak ada yang lain (Kis. 4:12).
Jemaat Tuhan Yesus Kristus! Mengetahui
kenyataan bahwa hanya Yesuslah satu-satunya Penyelamat, sangatlah indah. Lebih
indah lagi bagi kita karena kita telah menerima Yesus dan percaya kepadaNya.
Tetapi di luar sana, masih ada banyak
orang yang perlu mendengar juga tentang Dia, menerima Dia dan percaya kepadaNya.
Alangkah pelitnya kita, jika kita tidak membagikan keselamatan dalam Kristus
ini kepada orang lain. Jangalah kita hanya terus berbicara tentang Dia dan apa
yang telah dibuatNya untuk kita. Tetapi baik juga kita bicara tentang
perintahNya kepada kita, gereja, yakni pergi dan jadikan semua bangsa muridNya.
Amin