Rabu, 29 April 2020

Aku tahu Yesus: TUHAN Penyelamatku satu-satunya dari dosa!



Pdt. Marianus T. Waang

KH Minggu XI – Matius 1:18-25


Minggu, 26 April 2020
Ibadah rumah kelima

Jemaat Tuhan Yesus Kristus!            Minggu ini kita akan belajar mengenal Yesus lebih dalam lagi melalui KH (Katekismus Heiderlberg).

KH terdiri atas 52 Minggu; dan terbagi dalam 3 bagian besar: 1)      Dosa dan sengsara kita (minggu 2-4); 2)      Kelepasan Manusia (minggu 5-31); 3)      Ucapan Syukur karena kelepasan kita (minggu 32-52). Semua yang dibahas dalam 52 minggu ini diperinci lagi dalam 129 pertanyaan dan jawaban.

Minggu ini kita belajar Minggu XI: pertanyaan-jawaban 29 dan 30. Kita akan membahasnya dengan tema: Aku tahu Yesus: TUHAN Penyelamatku satu-satunya dari dosa!
Pertanyaan 29 berbunyi: mengapa Anak Allah dinamakan Yesus yang artinya Juruselamat?
ALKITAB SEPANJANG TAHUN NEW | Shopee Indonesia

Dalam jawaban 29, kita menemukan dua alasan: 1)      karena Dia menyelamatkan kita dari semua dosa kita (Mat. 1:21); 2)      karena tidak mungkin kita mencari atau menerima keselamatan dari siapa pun, selain Dia (Kis. 4:12).

Dua alasan mengapa Anak Allah dinamakan Yesus ini sudah jelas. Karena itu kita tidak akan membahasnya secara panjang lebar. Kita selamat dari hukuman kekal karena dosa oleh perkerjaan penebusan Kristus.  
Dalam khotbah ini, kita akan melihat mengapa Yesus sanggup melepaskan kita dari dosa dan mengapa Dia sendiri cukup; tidak perlu lagi orang lain, siapa pun dia. Kedua pertanyaan akan kita jawab dengan membahas arti dari nama Yesus.
Jemaat Tuhan Yesus Kristus!           Nama Yesus bukan pemberian Yusuf dan Maria. Itu adalah pemberian langsung dari Allah. Ketika Yusuf sedang berpikir untuk menceraikan Maria, Tuhan mencegahnya. Tuhan mengutus malaikat kepada Yusuf untuk memberitahukan dari mana asal atau siapa Anak itu dan nama yang harus diberikan kepadaNya: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Mat 1:20-21). Asal Anak itu adalah Roh Kudus dan namaNya ialah Yesus.
Yesus adalah kata Yunani. Kata Ibraninya adalah Yosua atau Yehoshua. Dalam bahasa Indonesia, Yesus artinya Juruselamat. Juru adalah seseorang yang ahli dalam bidangnya. Jadi jika Yesus disebut Juruselamat artinya Yesus adalah orang yang ahli dalam hal menyelamatkan. Ini tentu arti yang baik. Tetapi arti ini kurang tepat menjelaskan siapa Yesus sesungguhnya. Lebih baik kita melihat arti nama Yesus bukan dari bahasa Yunani meliankan dari bahasa Ibrani, yaitu Yehoshua. Yehoshua berarti YHWH menyelamatkan. 

Inilah Yesus! Dia bukan manusia seperti kita, yang kebetulan memiliki kemampuan untuk menyelamatkan dan karena itu – berdasarkan kemampuan itu – kita menyebutNya Juruselamat. Sama seperti seseorang yang memiliki kemampuan memasak kita sebut jurumasak, atau mengemudi kita sebut jurumudi, atau merawat orang sakit kita sebut jururawat. Bukan! Dia adalah YHWH. Dan karena Dia itu YHWH maka Dia dapat menyelamatkan kita! Yang bukan YHWH, tidak mungkin dapat menyelamatkan manusia.
Tetapi YHWH itu siapa? Ya, TUHAN. Okay, tetapi TUHAN yang mana? Ya, TUHAN, yang adalah Allah Abraham, Isak dan Yakub. Jadi, Yesus bukan sekadar Juru atau Tukang selamat. Ia adalah TUHAN yang menyelamatkan.

Dari mana atau dari apa Yesus menyelamatkan kita? Dari dosa!

Dosa manusia yang keji telah menempatkannya di bawa kekuasaan Iblis. Dosa adalah tali kekang Iblis, yang demikian kuat sehingga tidak dapat diputuskan oleh kita sendiri atau oleh siapapun dengan cara dan alat pun. Dengan tali ini, Iblis mengendalikan kita sesuka-sukanya, sama seperti seorang penunggang kuda mengendalikan kudanya sesuka-sukanya. Tidak ada satu orang manusia, sehebat apa pun dia, yang dapat membebaskan dirinya sendiri apalagi orang lain dari kekang dosa di tangan Iblis. Hanya DIA, yakni Allah,  yang pernah melemparkan Iblis dari sorga ke bumi, yang sanggup mengalahkan Iblis dan menghancurkan kekang dosa itu. Dia itulah Yesus!

Tetapi apakah Yesus sendiri memang sanggup menyelamatkan kita? Bukankah jika kekang dosa itu sangat kuat, maka diperlukan kerja sama lebih dari satu orang?

Tidak perlu! Dia sendiri sudah cukup! Karena Dia adalah TUHAN. TUHAN sendirilah yang telah mengambil rupa manusia dan menamakan diriNya sendiri Yesus. Jadi nama ini bukan asal nama. Nama ini memperlihatkan siapa sesungguhnya Dia, yakni YHWH. Karena Dia TUHAN, maka kita tidak memerlukan lagi orang lain, sesuci, sekudus atau sekuat apa pun dia, untuk menolong kita mendapatkan keselamatan.
Pertanyaan 30 dari KH M11 menyatakan hal ini dengan jelas. Bahkan disebutkan di sana bahwa siapa yang, di samping percaya kepada Yesus, mencari lagi bantuan keselamatan dari orang kudus atau dari dirinya sendiri – melalui perbuatan baiknya – sebenarnya bukan orang percaya.

Latar belakang dari pertanyaan dan jawaban 30 adalah ajaran gereja Roma Katolik bahwa ‘orang-orang kudus’ seperti Maria telah melakukan begitu banyak perbuatan baik sehingga mereka dapat ikut bekerja bagi keselamatan kita.
Ajaran semacam ini memberikan kesimpulan: 1) korban Kristus tidak cukup untuk keselamatan kita sehingga perlu bantuan kita. 2) keselamatan kita bukan anugerah atau pemberian dari Allah melainkan kerjasama antara Allah dan manusia.

Jemaat Tuhan Yesus Kristus!           Alkitab tidak pernah mengajarkan hal yang demikian. Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa korban Kristus adalah penyempurna usaha dan kesalehan kita untuk selamat dari hukuman kekal. Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa Allah memang mau menyelamatkan manusia, tetapi Allah memerlukan bantuan orang-orang kudus yang saleh dan telah melakukan banyak kebaikan. Usaha dan kesalehan manusia tidak bernilai apa-apa dalam kaitannya dengan pengampunan dosa kita oleh Allah.
Alkitab Jelas mengatakan bahwa tidak ada satu manusia pun di bawah kolong langit ini yang benar (Rm. 3). Bahkan kesalehan atau kekudusan manusia nilainya sama dengan kain kotor di hadapan Tuhan: “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin” (Yes. 64:6). Karena itu kita semua memerlukan Yesus. Tanpa kecuali.
Iblis tahu hal ini dengan baik. Dan dia berjuang sekuat-kuatnya untuk menipu manusia dengan berbagai cara, dari yang halus hingga yang kasar. Usaha yang halus adalah menipu manusia dengan ajaran yang kelihatan benar dan masuk akal. Mengajarkan bahwa perbuatan baik orang-orang kudus dan saleh diperhitungkan Allah sangat bagus dan masuk akal bukan? Benar. Tetapi inilah salah satu contoh cara kerja Iblis yang halus itu. Ia berusaha mencekoki kita dengan ajaran yang kelihatan benar, tetapi menyesatkan.
Ada juga cara yang kasar, yakni dengan menimbulkan kebencian yang dalam terhadap Yesus dan pengikutNya. Ia telah melakukan itu sejak zaman Yesus di bumi. Dan perhatikan: orang-orang yang ditunggangi Iblis untuk menebar kebencian itu bukanlah orang tidak beragama. Ketika berdiskusi dengan orang-orang Farisi yang mengaku bahwa Abraham adalah bapak mereka, Yesus berkata bahwa jika benar mereka adalah anak-anak Abraham, seharusnya mereka mendengar dan percaya kepadaNya. Dan Ketika orang-orang Farisi mengatakan bahwa Allah adalah Bapa mereka, Yesus dengan tegas berkata: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. …. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.  Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Yoh 8:42-44).
Jadi siapakah bapak dari orang-orang beragama yang membenci dan menolak Yesus itu? IBLIS! Dari ayat-ayat ini jelas bahwa mendorong manusia untuk membenci Yesus adalah perkerjaan Iblis. Tujuannya satu, entah dengan cara halus atau kasar: menjauhkan manusia dari iman kepada Kristus sebagai satu-satunya Penyelamat manusia dari dosa.
Jemaat Tuhan Yesus Kristus!           KH M11 sangat jelas mengajarkan kepada kita bahwa Allah telah menyediakan Penyelamat bagi kita. Penyelamat itu ialah Yesus! Hanya Dia; tidak ada yang lain. Semua orang yang tidak percaya kepadaNya akan mati dalam dosa mereka, sesaleh, setaat dan sekudus apa pun mereka. Yesus mengatakan hal ini dengan tegas:   "…; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu" (Yoh 8:23-24 ITB). Siapa pun yang mengajarkan bahwa orang-orang kudus dan saleh dapat menolong manusia untuk selamat, akan mati dalam dosa mereka. Dosa apa itu? Dosa itu ialah mengurangi atau merendahkan nilai korban Kristus di Golgota. Keselamatan manusia tersedia hanya, hanya dan hanya melalui Yesus!
Karena kenyataan inilah, maka Petrus dengan lantang berseru di hadapan Mahkamah Agama yang mengadilinya bahwa di bawah kolang langit ini hanya ada satu nama, yang telah diberkan kepada manusia. Hanya melalui nama itu semua manusia diselamatkan. Nama itu ialah Yesus. Tidak ada yang lain (Kis. 4:12).
Jemaat Tuhan Yesus Kristus!           Mengetahui kenyataan bahwa hanya Yesuslah satu-satunya Penyelamat, sangatlah indah. Lebih indah lagi bagi kita karena kita telah menerima Yesus dan percaya kepadaNya.
Tetapi di luar sana, masih ada banyak orang yang perlu mendengar juga tentang Dia, menerima Dia dan percaya kepadaNya. Alangkah pelitnya kita, jika kita tidak membagikan keselamatan dalam Kristus ini kepada orang lain. Jangalah kita hanya terus berbicara tentang Dia dan apa yang telah dibuatNya untuk kita. Tetapi baik juga kita bicara tentang perintahNya kepada kita, gereja, yakni pergi dan jadikan semua bangsa muridNya.

Amin