Rabu, 22 Januari 2014

Karunia Roh => bagian 03




2.  Perjanjian Baru

Dalam PB ada enam pasal dari empat kitab yang di dalamnya kita dapat menemukan catatan tentang karunia Roh, yakni Roma 12, 1 Korintus 12; 13; 14, Efesus 4 dan 1 Petrus 4. Dari 1 Korintus sendiri – kitab yang paling awal – terdapat setidak-tidaknya enam daftar karunia Roh.[1] Dalam Kisah Para Rasul  ada dua karunia yaitu ‘bahasa lidah’ dan ‘nubuat’ (Kis 19:6 ‘Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat’, lih juga 2:4, 10:46). 
Dan dalam surat-surat Paulus yang lebih kemudian, yakni Roma dan Efesus ada lagi catatan mengenai karunia Roh.
Kemudian kita juga masih menemukan satu daftar pendek dalam 1 Petrus 4:10-11 yang dikaitkan dengan dua kelompok orang dalam jemaat yaitu kelompok yang berbicara dan yang melayani. Kemungkinan kelompok pertama adalah para tua-tua (presbuteroi) sedangkan yang kedua adalah para diaken[2]. Untuk jelasnya kita lihat daftar[3] berikut:

1 or.12:8-11
1 Kor.12:28
Rm.12:6-8
Ef.4:11
1 Pt.4:11
Hikmat
Pengetahuan
Iman
Penyembuhan
Mukjizat
Bernubuat
Membedakan roh
Berbahasa lidah
Penafsiran bhs lidah
Rasul-rasul
Nabi-nabi
Pengajar-pengajar
Mukjizat
Penyembuhan
Melayani
Memimpin
Berbahasa lidah
Bernubuat
Melayani
Mengajar
Menasihati
Membagi-bagikan
Memimpin
Menunjukkan kemurahan
Rasul-rasul
Nabi-nabi
Pemberita-pemberita Injil
Gembala-gembala/pengajar-pengajar
Berbicara
Melayani

Gordon Fee mengelompokkan karunia-karunia yang terdapat dalam surat-surat Paulus dalam tiga kategori: 1) pelayanan dalam berbagai bentuk (Rm 12:7-8, 1Kor 12:28 dan Ef 4:11); 2) Hal-hal yang ajaib, yakni karunia untuk melakukan tanda-tanda heran atau mukjizat (kesembuhan, dll), dan 3) ucapan-ucapan yang diilhamkan (hikmat, pengetahuan, nubuat, membedakan bermacam-macam roh, dan bahasa lidah).[4] Van Houwelingen membagi hanya dalam dua kelompok yaitu karunia berbicara dan karunia melayani. Petrus memakai istilah ‘berbicara’, Paulus memakai istilah ‘nubuat’. tetapi keduanya berarti voeden van het geloof (menguatkan/menumbuhkan iman). Petrus memakai istilah ‘melayani.’ Paulus memakai istilah ‘pelayanan’. Keduanya berarti het onderhouden van de gemeenschap (pemeliharaan jemaat).[5]


[1] R. D. Anderson, 1 Korientiërs: orde op zaken in een jonge stadskerk  ..., 170-1
[2] Menurut Van Houwelingen, Petrus tidak berbicara mengenai jabatan formal (officiële functie) di sini. Petrus hanya menyampaikan dua kemungkinan secara umum: ‘Jika ada orang yang berbicara .... jika ada orang yang melayani (Van Houwelingen, 1 Petrus ..., 158)
[3] Lihat R. D. Anderson, op. cit,  170-1 dan S. B. Ferguson, The Holy Spirit ..., 208. Lihat juga Grudem, Bible Doctrine, …, 398. Bahkan Grudem  menambah 1 daftar lagi yakni 1 Korintus 7:7 tentang pernikahan dan selibat.
[4] Gordon D. Fee, God’s Empowering Presence ..., 887-9. Lihat juga Lifire dan Riemer, op.cit., 26: ada 6 pembagian.
[5] P. H. R. Van Houwelingen, 1 Petrus, ... 158

Tidak ada komentar: