2. Perjanjian Baru
Dalam PB ada enam pasal dari empat kitab yang di dalamnya
kita dapat menemukan catatan tentang karunia Roh, yakni Roma 12, 1 Korintus 12;
13; 14, Efesus 4 dan 1 Petrus 4. Dari 1 Korintus sendiri – kitab yang paling
awal – terdapat setidak-tidaknya enam daftar karunia Roh.[1] Dalam Kisah Para Rasul ada dua karunia yaitu ‘bahasa lidah’ dan
‘nubuat’ (Kis 19:6 ‘Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke
atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat’,
lih juga 2:4, 10:46).
Dan dalam surat-surat Paulus yang lebih kemudian, yakni
Roma dan Efesus ada lagi catatan mengenai karunia Roh.
Kemudian kita juga masih menemukan satu daftar pendek
dalam 1 Petrus 4:10-11 yang dikaitkan dengan dua kelompok orang dalam jemaat
yaitu kelompok yang berbicara dan yang melayani. Kemungkinan kelompok pertama
adalah para tua-tua (presbuteroi)
sedangkan yang kedua adalah para diaken[2]. Untuk
jelasnya kita lihat daftar[3] berikut:
1
or.12:8-11
|
1
Kor.12:28
|
Rm.12:6-8
|
Ef.4:11
|
1
Pt.4:11
|
Hikmat
Pengetahuan
Iman
Penyembuhan
Mukjizat
Bernubuat
Membedakan
roh
Berbahasa
lidah
Penafsiran
bhs lidah
|
Rasul-rasul
Nabi-nabi
Pengajar-pengajar
Mukjizat
Penyembuhan
Melayani
Memimpin
Berbahasa
lidah
|
Bernubuat
Melayani
Mengajar
Menasihati
Membagi-bagikan
Memimpin
Menunjukkan
kemurahan
|
Rasul-rasul
Nabi-nabi
Pemberita-pemberita
Injil
Gembala-gembala/pengajar-pengajar
|
Berbicara
Melayani
|
Gordon
Fee mengelompokkan karunia-karunia yang terdapat dalam surat-surat Paulus dalam
tiga kategori: 1) pelayanan dalam berbagai bentuk (Rm 12:7-8, 1Kor 12:28 dan Ef
4:11); 2) Hal-hal yang ajaib, yakni karunia untuk melakukan tanda-tanda heran
atau mukjizat (kesembuhan, dll), dan 3) ucapan-ucapan yang diilhamkan (hikmat,
pengetahuan, nubuat, membedakan bermacam-macam roh, dan bahasa lidah).[4] Van Houwelingen membagi hanya dalam dua kelompok yaitu
karunia berbicara dan karunia melayani. Petrus memakai istilah ‘berbicara’,
Paulus memakai istilah ‘nubuat’. tetapi keduanya berarti voeden van het geloof (menguatkan/menumbuhkan iman). Petrus memakai
istilah ‘melayani.’ Paulus memakai istilah ‘pelayanan’. Keduanya berarti het onderhouden van de gemeenschap (pemeliharaan
jemaat).[5]
[1] R.
D. Anderson, 1 Korientiërs: orde op zaken
in een jonge stadskerk ..., 170-1
[2]
Menurut Van Houwelingen, Petrus tidak berbicara mengenai jabatan formal (officiële functie) di sini. Petrus hanya
menyampaikan dua kemungkinan secara umum: ‘Jika ada orang yang berbicara ....
jika ada orang yang melayani (Van Houwelingen, 1 Petrus ..., 158)
[3] Lihat R. D. Anderson, op. cit, 170-1 dan S. B. Ferguson, The Holy Spirit ..., 208. Lihat juga
Grudem, Bible Doctrine, …, 398. Bahkan
Grudem menambah 1 daftar lagi yakni 1
Korintus 7:7 tentang pernikahan dan selibat.
[4] Gordon D. Fee, God’s Empowering Presence ..., 887-9. Lihat
juga Lifire dan Riemer, op.cit., 26:
ada 6 pembagian.
[5] P.
H. R. Van Houwelingen, 1 Petrus, ...
158
Tidak ada komentar:
Posting Komentar