Rabu, 22 Januari 2014

Karunia Roh => bagian 05



 2. Tujuan pemberian karunia Roh

Tujuan pemberian karunia Roh ini berbeda-beda. Menurut Anderson, karunia-karunia khusus dalam Kisah Para Rasul  – terutama bahasa lidah - dimaksudkan untuk memperlihatkan kepada manusia bahwa Injil mencapai seluruh dunia (2:21, 39).  Kemudian karunia dalam peristiwa Konelius bertujuan untuk menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak bersunat tidak perlu disunat untuk mengambil bagian dalam keselamatan yang telah dikerjakan oleh Kristus (bdk Gal 3:5). Ia juga berpendapat bahwa tujuan karunia-karunia khusus dalam Kisah PR berkaitan dengan pemberitaan Injil. Tetapi hal yang menarik menurutnya adalah bahwa tidak ada satu bukti pun baik dalam PB maupun dalam gereja-gereja pasca-rasuli bahwa bahasa lidah dipakai dalam rangka pemberitaan Injil kepada suku-suku yang bahasanya tidak dikenal oleh sang penginjil. [1]  
Dari 1 Korintus kita membaca bahwa karunia-karunia Roh, yang diberikan kepada anggota-anggota jemaat dimaksudkan untuk kebaikan jemaat. Karunia-karunia itu diberikan untuk kepentingan bersama (1Kor 12:7), untuk membangun jemaat (1Kor 14:12, bdk ay 26). Di tempat lain Paulus menyebutkan bahwa karunia-karunia itu dimaksudkan ‘untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Krisus’ (Ef 4:12). Tujuan dari pekerjaan ‘memperlengkapi’ ini adalah tercapainya tiga hal, yakni kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.[2] Singkatnya karunia-karunia Roh ini dimaksudkan untuk pembangunan gereja sebagai tubuh Kristus.[3] Dan yang merupakan tujuan ultimat dari semua ini adalah bahwa karunia itu diberikan agar Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus (1Ptr 4:11; bdk Mat 5:16). 


[1] R. D. Anderson, op. cit., 182. Lihat juga S. G. Ferguson, Holy Spirit, … 208-9
[2] Untuk tafsiran yang lebih dalam, lihat L. Floor, Efiziërs …, 151 dst.
[3] Lihat Graham, Holly Spirit, …, 222, Grudem, Bible Doctrine, …., 397

Tidak ada komentar: